Menjadi sebuah kebanggaan bagi seseorang yang bisa menjadi pemimpin dan memiliki tim dibawahnya. Menjadi pemimpin merupakan prestasi yang membanggakan dan patut untuk diteladani. Terlepas dari itu semua, kita sebagai manusia pasti memiliki banyak kekurangan. Nah untuk mengatasi kekurangn itu kita harus selalu belajar agar tidak tertinggal dan bisa menjadi teladan yang baik.

Menjadi seorang pemimipin memiliki tugas berat yang harus bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya. Anda harus bersikap adil pada semua karyawan tidak terkecuali. Dalam bahasan kali ini kita hanya ingn berbagai rahasia memimpin karyawan yang mungkin saja berguna bagi Anda yang sekarang sedang ada dipuncak kepemimpinan sehingga Anda bisa mengatur segala urusan dengan baik dan benar.

Berikut adalah 3 rahasia memimpin karyawan yang harus Anda ketahui.

1. Problem solver

Rahasia yang pertama adalah problem solver. Dimana Anda sebagai seorang pemimpin jangan hanya menyalahkan bawahan, namun Anda harus bersikap tegas dan harus bisa menyelesaikan setiap masalah dengan baik. Jiwa problem olver harus Anda miliki sehingga Anda bisa memberikan keputusan terbaik bagi masalah yang ada.

2. Fair

Adil merupakan hal yang harus dimiliki oleh semua orang termasuk juga pemimpin. Bagaimana Anda bisa memimpin dengan baik bila Anda tidak bisa bersikap adil ? Untuk itulah Anda harus bisa memberikan dan mencontohkan keadilan dihadapan karyawan Anda.

3. Down to earth

Dan yang terakhir dari rahasia memimpin karyawan adalah rendah hati. Meskipun Anda adalah pimipinan sebuah perusahaan harusnya hal ini tidak membuat Anda buta keadaan, Anda justru harus semakin rendah hati dan mau belajar dar bawah. Jangan sampai Anda angkuh dan tidak peduli dengan masalah yang ada. Dengan sikap yang rendah hati, maka Anda akan disegani oleh karyawan maupun relasi.

Demikian adalah 3 hal yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini semoga Anda sukses dalam memimpin sebuah usaha dan karyawan Anda sehingga Anda dan perusahaan semakin maju dan berkembang.

 

Seni memimpin sudah banyak diajarkan dibangku sekolah, mulai dari pelajaran hingga kegiatan ekstrakulikuler. Karena diakui kepemimpinan suatu hal penting yang wajib dipelajari oleh semua orang, meskipun tidak harus menjadi pemimipin besar, kita adalah pemimpin diri sendiri. Apapun yang terjadi dalam hidup kita, kitalah yang memutuskan. Oleh karena itu pengetahuan dan informasi mengenai kepemimpinan sangat penting dan harus diketahui oleh setiap orang.

Sehubungan dengan kepemimpinan, dalam artikel kali ini kita akan membahas mengenai rahasia memimpin karyawan. Mengapa rahasia memimpin karyawan menjadi penting untuk dipelajari ? Kita semua tidak tahu akan menjadi apa kita saat dewasa nanti, siapa tahu dari kita akan diberikan amanah untuk menjadi pemimpin dari sebuah kelompok, kepala RT, atau bahkan mungkin menejer dan direktur. Bila kita tidak memiliki dasar tentang kepemimpinan, bagaimana bisa kita menjalankans sebuah sistem dan menyuruh tim kita untuk bekerja dengan baik ?

Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan dalam memimpin karyawan, berikut kita sajikan rahasia memimpin karyawan yang bisa Anda pelajari secara otodidak.

1. Bijaksana

Kebijaksanaan mungkin diajarkan disekolah hanya saja banyak orang yang tidak bisa mengamalkan teori ini. Sangat jarang dijumpai seseorang yang bersikap bijaksana, terlebih para pemimpin. Mungkin mereka tidak mengetahui pasti mengenai kebijaksanaan dan fungsinya. Oleh karena itu kita harus belajar menjadi orang yang bijaksana, sehingga dalam memutuskan suatu hal kita bisa memberikan keputusan terbaik dari semua sisi tanpa harus ada yang merasa terbebani.

2. Loyal

Sikap yang kedua adalah loyal. Menjadi seorang pemimpin harus memiliki sikap loyal baik kepada perusahaan maupun pada karyawannya. Karena memimpin karyawan bukan hanya menggunakan perintah saja melainkan juga berhubungan dengan emosional diri kita. Dengan loyalitas kita bisa memberikan teladan yang baik untuk para karyawan.

3. Berdedikasi penuh

Dan poin yang ketiga adalah berdedikasi penuh. Menjadi seorang pimpinan yang memiliki banyak karyawan bukanlah tugas ringan. Hal ini dibutuhkan banyak persiapan dan kematangan mental. Dengan memiliki dedikasi penuh maka Anda akan bekerja dengan ikhlas dan memimpin karyawan dengan tulus sehingga mereka akan menurut dengan perintah yang Anda berikan.

4. Berkualitas

Dan rahasia yang terakhir adalah seorang pemimpin harus berkualitas. Harus memiliki kepribadian yang baik dan sikap yang santun. Menjadi pemimpin berarti menjadi teladan untuk semua orang oleh karena itu kita harus bisa menjalankan program dengan baik didukung dengan kualitas yang baik pula.

Demikian adalah rahasia memimpin karyawan yang bisa Anda jadikan insiprasi agar Anda bisa menjadi pemimpin yang baik.

 

 

 

Ada tiga rahasia yang sangat sederhana yang pernah disampaikan Ken Blanchard dan Spencer Johnson dalam tulisan klasiknya yang hingga saat ini masih menjadi salah satu buku fenomenal  yaitu: “The One Minute Manager”. Rahasia dalam buku ini setelah dibaca dan juga dicermati sebenarnya ialah hal-hal yang sederhana dan mudah serta tidak membutuhkan sumber daya dan alat bantu canggih. ada 3 rahasia yang bila diterapkan akan dapat membuat kita serta lingkungan kerja kita menjadi efektif, dalam bekerja dengan senang dan juga membuat perusahaan profit and sustainable. Dalam informasi kali ini bahasan kita adalah rahasia memimpin karyawan.

Jika di artikel sebelumnya kita sudah membahas mengenai  Rahasia Kecil Untuk Menjadi Manajer Sukses ,  maka saatnya kali ini kita membahas mengenai sebuah rahasia untuk memimpin karyawan.

Rahasia memimpin karyawan tersebut disampaikan dengan cara yang lumayan menarik oleh pengarangnya yaitu dalam bentuk cerita. Buku ini sendiri dicetak pertama kali tahun 1981 telah diterjemahkan dalam 27 bahasa dan terjual lebih dari 12juta kopi.

Dari kisah ini Anda akan belajar mengenai rahasia memimpin karyawan. Dikisahkan ada seorang pemuda yang sudah sering kali bertemu dengan para manajer. Mulai manajer yang ada di institusi korporasi, institusi pendidikan, pemerintah, militer dll. Ia juga telah banyak mengetahui bagaimana mereka para manajer memanajemeni tim yang telah mereka pimpin. Namun, ia belum menemukan rahasia bagaimana seorang manajer mengelola timnya dengan sangat baik yang memuaskan pencariannya.

Ia pernah bertemu dengan manajer yang ‘keras’ di mana organisasi selalu mencapai target yang mereka inginkan dengan cara-cara yang sangat otoriter. Manajer tipe ini disebut juga autocratic, yang di benaknya hanya adanya target, kerja dan kerja. Tapi dengan cara yang seperti ini, lama kelamaan orang-orang terbaik akan pergi.

Ia juga pernah bertemu manajer yang ‘baik’ di mana orang-orang senang bekerja dengannya namun target yang diberikan organisasi tidak akan tercapai. Merekalah, para manajer demokratik itu lebih menyukai hubungan dengan orang lain dan juga anak buahnya. Mereka akan senang dan disenangi orang lain, tapi targetlah malah di nomor duakan.

Pemuda ini akhirnya berfikir bahwa masing-masing dari tipe manajer di atas (otoktatik & demokratik) belumlah menjadi menajer yang efektif. Dalam kelelahan untuk mencari manajer yang efektif ia menemukan rumusan dalam isi kepalanya,”Manajer yang efektif adalah mereka yang dapat mengelola tugas dan timnya sehingga baik organisasi mapun pekerja sama-sama mendapatkan keuntungan.”

Akhirnya ia menemukan sosok manajer efektif yang sudah lama dicarinya. manajer itulah yang menyebut dirinya sebagai One Minute Manager (OMM). Ternyata OMM inilah rahasia dibalik tim dan perusahaan sukses. Berikut ini adalah rahasia OMM untuk mengelola tugas dan timnya dengan efektif sebagai kunci sukses dari sebuah rahasia memimpin karyawan.

Rahasia 1: One minute goals.

Tujuan satu menit. Tujuan inilah pondasi dari OMM. Setelah manajer sepakat dengan tim akan tujuan awalnya, maka tujuan tersebut ditulis dalam selembar kertas dengan tidak lebih dari 250 kata tadi. Contohnya, dalam Tim A ada Budi dan Iwan. Maka setelah mereka masing-masing sepakat dengan manager, maka Budi harus menulis kesepakatan itu dalam selembar kertas hanya dengan 250 kata. Demikian pula dengan Iwan. Ini akan mempermudah mereka berdua untuk dapat fokus pada pekerjaan yang mereka telah lakukan. Ringkas, praktis, serta tidak bertele-tele.

Setelah tanggung jawab masing-masing diketahui maka manager selalu memastikan bahwa Budi dan Iwan akan paham standar seperti apa yang diinginkan dari tujuan yang telah ditulis secara kualitas serta kuantitas. Jika ada yang kurang paham, maka pertama kali Sang manajer akan membantu membimbing bagaimanapun caranya. Tapi, setelah itu, kewajiban tim lah untuk mencapai tujuan itu.

Rahasia 2:

One minute praisings. Strategi rahasia memimpin karyawan selanjutnya adalah pujian selama satu menit. Intinya adalah agar tim dapat mengeluarkan seluruh potensinya dengan cara ‘memergoki’ saat mereka sedang melakukan hal yang sudah benar, kemudian memberikan pujian akan apa yang telah dilakukannya. Ini akan agak berkebalikan dengan yang berlaku umum di mana manajer akan mencari kesalahan anak buah. Pujian dilaksanakan disaat yang tepat akan membuat orang bekerja lebih baik karena mereka tahu apa yang dilakukan benar dan dihargai sebagai kontribusi yang signifikan terhadap perusahaan.

Rahasia 3: One minute reprimands.

Teguran selama satu menit. Ini adalah rahasia yang terakhir untuk menjadi manajer yang handal. Jika anak buah telah mengerjakan suatu pekerjaan dengan baik selama beberapa waktu tetapi kemudian suatu kali ia melakukan kesalahan tanpa disengaja, maka diperlukan respon yang lebih cepat dari manajer untuk melakukan Teguran satu menit tersebut. Umumnya, ini akan menjadi kondisi yang kurang menyenangkan bagi kedua belah pihak tersebut, namun harus tetap dilakukan oleh manajer.

Rahasia memimpin karyawan adalah pekerjaan ringan. Logika sederhananya adalah, hanya kepada orang-orang yang kita pedulikanlah kita akan menegur. Jika kita tidak peduli, buat apa kita ditegur. Karena itulah, teguran ini bukanlah teguran yang biasa. Teguran dilakukan tidak fokus kepada individu, tapi fokus kepada hasil kerja / tindakan yang telah dilakukan. Sehingga dengan melakukan cara seperti ini tim tetap akan mengetahui bahwa manajer tidak suka kepada hasil yang dicapai dalam pekerjaan dan bukan orangnya.